Tuesday, October 24, 2017

Pojok Puisi

Puisi Buat Para Tikus Negara
Oleh : Rema Marninda Zahara

Indonesia memang negara yang kaya raya
Bukan berarti rakyatnya sejahtera pula
Disaat kaum elit berada diatas meja
menyibukkan diri dengan pekerjaannya
Dituntut untuk memajukan negara
Nyatanya hanya karena popularitas saja
Apalagi jadi tikus yang suka makan dana
Lama - lama mereka  bisa jadi terlena
Saat itu pula rakyat jadi merana
Apakah rakyat harus pasrah pada Pencipta ?
Buat apa KPK kalau tak bisa menjerat mereka
Kalau begini terus Indonesia bisa binasa
Si miskin tambah miskin, si kaya tambah kaya
Slogan itu nampaknya benar menjadi nyata
Sepertinya tak ada lagi yang menjunjung tinggi pancasila
Mungkin pancasila hanya buat pantas - pantas saja
Begitulah mungkin pemikiran mereka
Biar sajalah, toh ini juga masih didunia
Memang ada saja drama yang mengada - ada
Mau lari kemana kamu ha !
Nanti pasti akan ketangkap juga
Percaya sajalah kepada Tuhan Yang Maha Esa



Hanya Sebuah Payung
Oleh Rema Marninda Zahara

Dikala awan kelabu menutup langit
Suara gemuruh petir dan riuh angin pun datang
Seakan mencekam hati siapa saja yang mendengarnya
Dan orang - orang mulai merasa gelisah
Namun apa daya jika alam telah berkata
Mungkin orang sedang mencari nafkah, mengejar impian atau yang lain
Karena bagi alam tak peduli pada mereka
Siapa sih mereka, sedang apa sih mereka, mereka itu siapa ?

Tapi, aku hanya sebuah payung yang selalu peduli dengan mereka
Aku memang peneduh mereka dikala ancaman hujan datang
Mereka akan senang jika aku ada disampingnya
Walaupun mereka dengan terpaksa membawaku karena hujan
Bila hujan berhenti dan akupun sudah penuh air,
mereka pasti mengacuhkanku dan membawaku dengan perasaan malas
Mereka menganggapku hanya merepotkan saja
Memang aku bukan seperti sahabat atau yang dicintainya
Karena aku memang bukan peneduh hati mereka

Dan jika musim hujan usai
Mungkin aku sudah tak berarti lagi baginya
Bak sampah yang tak ada guna
Aku hanya digeletakkan saja bersama barang lusuh lainnya
Sehingga badanku mulai berkarat dan rusak digerogoti waktu
Mereka tak peduli lagi denganku
Karena aku sadar aku hanya sebuah payung

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan baik, jika ada pertanyaan sesegera mungkin saya jawab