Nama
Kelompok :
1.
Farid Wahyu Kurniawan ( 08 )
2.
Kartika Widhi Nugraheni ( 15 )
3.
Rema Marninda Zahara ( 27
)
4.
Septiana Panganggit ( 30 )
XI MIA 1
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kehadirat Allah
SWT Yang Maha kuasa karena atas rahmat dan karunia-Nya laporan fisika tentang
momen gaya dapat kami selesaikan dengan semaksimal mungkin.
Kami juga menginginkan kita semua dapat menerapkan pengetahuan
dalam ilmu fisika ini ke dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat banyak hal yang
berhubungan dengan ilmu alam khususnya dalam pelajaran fisika ini. Ini merupakan harapan kita semua agar bibit –
bibit unggul dari negara kita tercinta
dapat memunculkan generasi yang cerdas dan pintar untuk masa mendatang
agar negara lebih maju dan berkembang.
Segala usaha yang telah kami lakukan dalam pengerjaan
laporan ini untuk memenuhi tugas yang diberikan, apabila ada kekurangan dalam
pengerjaan makalah ini kami meminta maaf.
Wassalamu’alaikum wr.
wb.
Wonosobo,
21 Februari 2015
Penyusun
Daftar Isi
Lembar sampul...................................................................................................................................
1
Kata pengantar...................................................................................................................................
2
Daftar Isi................................................................................................................................................
3
A.
Judul........................................................................................................................................................
4
B.
Tujuan..................................................................................................................... ..............................
4
C.
Landasan
Teori...................................................................................................................................
4
D.
Alat dan
Bahan...................................................................................................................................
5
E.
Cara
Kerja.............................................................................................................................................
5
F.
Data
Percobaan..................................................................................................................................
5 - 8
G.
Analisis
data.......................................................................................................................................
6 - 8
H.
Pembahasan........................................................................................................................................ 8 - 9
I.
Kesimpulan..........................................................................................................................................9
J.
Daftar Pustaka.................................................................................................................................... 9
A. Judul : Berlatih Menganalisis Momen Gaya
B. Tujuan : Peserta didik dapat
menganalisis torsi pada jungkat – jungkit
C. Landasan
Teori :
Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha
dengan salah satu titik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain
jungkat-jungkit, dengan titik acuan adalah poros jungkat-jungkit. Pada katrol
yang berputar karena bergesekan dengan tali yang ditarik dan dihubungkan dengan
beban.
Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak
terpendek arah garis kerja terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut
dengan momen putar atau torsi, diberi lambang
(baca: tau).

T = F . d
Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah
N.m yang setara dengan joule.
Momen gaya yang menyebabkan putaran benda
searah putaran jarum jam disebut momen gaya positif. Sedangkan yang menyebabkan
putaran benda berlawanan arah putaran jarum jam disebut momen gaya negatif.
Titik 0 sebagai titik poros atau titik acuan.
Momen gaya oleh F1 adalah F1 = + F1 . d1
Momen gaya oleh F2 adalah F2 = – F2 . d2
Pada sistem keseimbangan rotasi benda berlaku
resultan momen gaya selalu bernilai nol, sehingga dirumuskan:
∑ T = 0
Pada permainan jungkat-jungkit dapat diterapkan
resultan momen gaya = nol.
∑ FF= 0
- F2 . d2 + F1 . d1 = 0
F1 . d1 = F2 . d2
Pada sistem keseimbangan translasi benda
berlaku resultan gaya selalu bernilai nol, sehingga dirumuskan:
∑ F = 0
Pada mekanika dinamika untuk translasi dan
rotasi banyak kesamaan-kesamaan besaran yang dapat dibandingkan simbol
besarannya.
D. Alat dan
Bahan :
1.
Permainan jungkat – jungkit
2.
Timbangan badan
3.
Meteran
E. Cara
Kerja :
1.
Bentuklah kelompok yang terdiri 3 – 4 peserta
didik ! Lakukan kerja sama yang baik !
2.
Berkunjunglah ketaman bermain, agar kamu
menemukan permainan jungkat – jungkit
3.
Timbanglah massa badanmu dan ukurlah panjang
jungkat jungkit terlebih dahulu dengan teliti, catatlah hasil pengukuranmu
4.
Bersama temanmu, cobalah kamu naiki jungkat –
jungkit tersebut, apa yang kamu dapat amati
5.
Naikilah jungkat – jungkit tersebut secara
bergantian dengan temanmu
6.
Dapatkah kamu menentukan momen gayanya, jika
porosnya berada ditengah – tengah papan jungkat jungkit tersebut
7.
Juka kedua temanmu manaiki papan jungkat –
jungkit tetapi tidak seimbang, pada jarak berapakah temanmu yang bermasa lebih
kecil harus duduk di papan jungkat – jungkit, agar papan seimbang ?
8.
Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini
? jelaskan pula hubungan permainan jungkat – jungkit ini dengan momen gaya !
9.
Dapatkah kamu menjelaskan contoh – contoh
penerapan momen gaya dalam kehidupanmu sehari – hari uraikanlah !
10. Kumpulkan laporan dari
kegiatan ini kedalam sebuah makalah !
F. Data
Pecobaan :
Diketahui
:
1. Berat ( m ) masing – masing
anak :
§ Berat Farid = 66 kg
§ Berat Kartika = 47 kg
§ Berat Rema = 65 kg
§ Berat Septiana = 56 kg
2. Gaya ( F ) masing – masing
anak :
§ Gaya Farid = 66 kg × 10 m/s2 = 660 N
§ Gaya Kartika = 47 kg × 10 m/s2 = 470 N
§ Gaya Rema = 65 kg × 10 m/s2 = 650 N
§ Gaya Septiana = 56 kg × 10 m/s2 = 560 N
3. Panjang papan jungkat –
jungkit ( l ) = 2 m
Jadi,
jari – jari papan jungkat – jungkit ( r ) = 1 m
A. Analisis
Data :
Ditanya
:
Pada
jarak berapakah agar papan menjadi seimbang ?
1.
Mencari r2
Ø Kartika dan Farid
F1 r1
= F2 r2
470 . 1 = -(660 . r2)
470 = -(660 r2)

r2 =
-0,71
Ø Kartika dan Rema
F1 r1
= F2 r2
470 . 1 = -(650 . r2)
470 = -(650 r2)
r2 = 470 : - 650
r2 =
-0,72
Ø Kartika dan Septiana
F1 r1
= F2 r2
470 . 1 = -(560 . r2)
470 = -(560 r2)

r2 =
-0,83
Ø Septiana dan Rema
F1 r1
= F2 r2
560 . 1 = -(650 . r2)
560 = -(650
r2)
r2 = 560 : -650

r2 =
-0,86
Ø Septiana dan Farid
F1 r1
= F2 r2
560 . 1 = -(660
. r2)
560 = -(660
r2)

r2 =
-0,84
Ø Rema dan Farid
F1 r1
= F2 r2
650 . 1 = -(660
. r2)
650 = -(660
r2)
r2 =
650 : -660

r2 =
-0,98
2. Mencari Ï„total
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total=
F1 r1 + F2 r2
Ø Kartika dan Farid
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 470 . 1 + 660 . -0,71
Ï„total
= 470 – 468,6
Ï„total
= 1,4
Ø Kartika dan Rema
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 470 . 1 + 650 . -0,72
Ï„total
= 470 - 468
Ï„total
= 2
Ø Kartika dan Septiana
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 470 . 1 + 560 . -0,83
Ï„total
= 470 - 464,8
Ï„total
= 5,2
Ø Septiana dan Rema
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 560 . 1 + 650 . -0,86
Ï„total
= 560 - 559
Ï„total
= 1
Ø Septiana dan Farid
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 560 . 1 + 660 . -0,84
Ï„total
= 560 – 554,4
Ï„total
= 5,6
Ø Rema dan Farid
Ï„total
= Ï„1 + Ï„2
Ï„total
= 650 . 1 + 660 . -0,98
Ï„total
= 650 - 646,8
Ï„total
= 3,2
B.
Pembahasan :
A.
Penjelasan :
1. Saat Kartika yang beratnya 47
kg dan Farid yang beratnya 66 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut , jungkat -
jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Farid karena Farid lebih berat
daripada Kartika, agar berat menjadi seimbang, Farid harus maju mendekati
poros, sehingga jarak antara poros dan Farid menjadi -0,71 m dari jarak yang
sebelumnya yaitu --1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
2. Saat Kartika yang beratnya 47
kg dan Rema yang beratnya 65 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut , jungkat -
jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Remakarena Rema lebih berat
daripada Kartika, agar berat menjadi seimbang, Rema harus maju mendekati poros,
sehingga jarak antara poros dan Rema menjadi -0,72 m dari jarak yang sebelumnya
yaitu -1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
3. Saat Kartika yang beratnya 47
kg dan Septiana yang beratnya 56 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut ,
jungkat - jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Septiana karena Septiana
lebih berat daripada Kartika, agar berat menjadi seimbang, Septiana harus maju
mendekati poros, sehingga jarak antara poros dan Septiana menjadi -0,83 m dari
jarak yang sebelumnya yaitu -1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
4. Saat Septiana yang beratnya
56 kg dan Rema yang beratnya 65 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut , jungkat
- jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Rema karena Rema lebih berat
daripada Septiana, agar berat menjadi seimbang, Rema harus maju mendekati
poros, sehingga jarak antara poros dan Rema menjadi -0,86 m dari jarak yang
sebelumnya yaitu -1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
5. Saat Septiana yang beratnya
56 kg dan Farid yang beratnya 66 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut ,
jungkat - jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Farid karena Farid lebih
berat daripada Septiana, agar berat menjadi seimbang, Farid harus maju
mendekati poros, sehingga jarak antara poros dan Farid menjadi -0,84 m dari
jarak yang sebelumnya yaitu --1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
6. Saat Rema yang beratnya 65 kg
dan Farid yang beratnya 66 kg menaiki jungkat – jungkit tersebut , jungkat -
jungkit tidak seimbang dan berat sebelah di Farid karena Farid lebih berat
daripada Rema, agar berat menjadi seimbang, Farid harus maju mendekati poros,
sehingga jarak antara poros dan Farid menjadi -0,98 m dari jarak yang sebelumnya
yaitu --1 m, seperti yang telah dihitung diatas.
7. Anak yang lebiih berat massanya agar seimbang
menaiki papan jungkat – jungkit maka anak tersebut harus maju mendekati poros
sampai jungkat- jungkit beratnya seimbang
8. Semakin seimbang anak, maka
semakin mendekati Ï„= 0
9. Hubungan jungkat-jungkit dengan momen
gaya :
jungkat-jungkit adalah sebuah permainan di mana papan panjang dan sempit
berporos di tengah, sehingga di saat salah satu ujungnya bergerak naik maka
ujung yang lain bergerak turun. Hal ini menerapkan momen gaya karena momen gaya
adalah gaya memuntir atau gaya yang diberlakukan pada benda agar benda itu
bergerak melingkar. Torsi hanya bekerja pada benda bila gaya memiliki lengan
yaitu jarak dari gaya ke sumbu putar dan bila gaya tidak menuju sumbu putar.
10. contoh-contoh penerapan momen gaya dalam
kehidupan sehari-hari misalnya pada saat membuka pintu, saat memutar kunci pas maupun kunci inggris, membuka
pintu air, mengkayuh pedal sepeda, menggunakan kunci T, saat membuka spindel pada mesin, memutar baut
B. Kemungkinan kesalahan terjadi :
Pengukuran
yang dilakukan berkali-kali pasti memiliki nilai ketidakpastian.
Adapunsebab-sebabnya antara lain :
1. Adanya
salah pengelihatan dalam membaca skala pada meteran
2. Adanya
kerusakan pada alat yang dipakai
3. Adanya kesalahan dalam
pencatatan
4. Adanya
human error
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
:
1.
Jadi , dalam permainan jungkat – jungkit agar
berat selalu seimbang, massa orang yang lebih berat harus maju mendekati
porosnya sampai berat antara keduanya seimbang
2.
Semakin seimbang anak, maka semakin
mendekati Ï„= 0
B.
Saran :
Dalam makalah ini,
penulis menyarankan kepada pembaca umumnya yang tanpa disadari selalu
menggunakan perhitungan dan konsep fisika dalam kehidupannya agar tetap
mempelajari ilmu tersebut dengan baik sehingga dalam penerapannya tidak
mengalami kesulitan.
Demikian yang dapat kami paparkan
mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih
banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca pada umumnya.
C. Daftar
Pustaka :
1.
https://pristiadiutomo.wordpress.com/rotasidan-kesetimbangan-benda-tegar/
2.
https://maryamnamirash.wordpress.com/2013/02/09/torsi/
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik, jika ada pertanyaan sesegera mungkin saya jawab